Amonia (NH₃) adalah senyawa anorganik yang dibutuhkan sebagai sumber energi dalam proses nitrifikasi oleh bakteri aerobik. Senyawa ini banyak digunakan dalam produksi urea, industri kimia, dan industri kertas (Effendi, 2003).
Namun, tingginya kadar amonia di perairan dapat berdampak buruk pada lingkungan dan kesehatan manusia. Oleh karena itu, penting untuk melakukan pengukuran kadar amonia secara akurat dan efektif.
Baku Mutu Lingkungan
Menurut PP No. 22 Tahun 2021 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air, air baku yang mengandung amonia lebih dari 0,6 mg/L tidak boleh dibuang ke lingkungan tanpa pengolahan terlebih dahulu.
Terdapat dua faktor utama yang mempengaruhi pemilihan metode dalam penentuan kadar amonia :
- Rentang konsentrasi
Setiap metode memiliki limit deteksi yang berbeda. Limit Deteksi Metode adalah kadar analit minimum yang dapat terdeteksi dengan akurasi tinggi (99% probabilitas) dibandingkan dengan blanko (Anwar Hadi). Pemilihan metode harus disesuaikan dengan konsentrasi sampel dan regulasi yang berlaku.
2. Adanya gangguan dari senyawa lain
Karakteristik sampel bisa dipengaruhi oleh faktor lingkungan seperti kekeruhan, sampah, atau tingginya kandungan mineral yang dapat mengganggu pengukuran amonia.
Beberapa senyawa pengganggu yang dapat mempengaruhi pengukuran kadar amonia diantaranya :
- Glisin, urea, asam glutamat, sianat, dan asetamida yang terhidrolisis lambat dalam larutan.
- Hidrazin dan amina yang mudah menguap dan mempengaruhi pengukuran titrimetri.
- Ion alkali (Ca²⁺, Fe²⁺, Mg²⁺, dan HS⁻) yang mempengaruhi warna dan kekeruhan.
Untuk menghilangkan gangguan tersebut, diperlukan proses distilasi sebelum melakukan pengukuran.
Penentuan kadar amonia pada sampel air dan air limbah sesuai metode standar APHA (American Public Health Association) 4500 dapat dilakukan dengan 3 metode:
- Metode Titrasi dengan H2SO4
- Metode fenat menggunakan Spektrofotometri UV-VIS
- dan metode ISE (Elektroda Selektif Ion)
Metode Fenat
Merupakan metode paling umum digunakan dalam penentuan kadar amonia dengan kisaran kadar 0.1 – 0.6 ppm. Metode ini menggunakan reagen fenat yang akan bereaksi dengan amonia dan membentuk senyawa kompleks yang berwarna biru. Intensitas warna biru tersebut kemudian diukur menggunakan spektrofotometer. Metode fenat cukup sederhana, namun membutuhkan waktu yang lama dengan sensitivitas rendah. Metode ini juga bisa menghasilkan data yang kurang akurat jika ada senyawa lain yang membentuk kompleks dengan reagen fenat, seperti ion alkali pada sampel dengan turbiditas tinggi. Selain itu, penggunaan fenol pada metode ini berbahaya karena toksisitasnya yang tinggi.
Metode Titrasi
Metode Titrasi menggunakan larutan standar untuk menentukan konsentrasi amonia dalam sampel air. Metode ini sederhana dan biaya rendah, namun tidak cocok untuk mendeteksi amonia dengan konsentrasi rendah di bawah 5 mg/L. Selain itu, metode ini memerlukan distilasi untuk menghilangkan senyawa yang dapat mengganggu akurasi pengukuran amonia.
Metode Elektroda Selektif Ion
Metode Elektroda Selektif Ion (ISE) memanfaatkan membran gas permeabel yang bersifat hidrofobik untuk memisahkan sampel dari larutan internal elektroda. Meskipun membutuhkan biaya investasi yang cukup tinggi, metode ini memberikan hasil yang akurat dan cepat dengan sensitivitas tinggi serta rentang pengukuran konsentrasi yang luas, yaitu dari 0,03 hingga 1400 mg/L NH3N/L.
Kelebihan Metode Elektroda Selektif Ion
ISE (Elektroda Selektif Ion) adalah teknologi yang praktis dan terjangkau dalam mengukur tingkat pencemaran amonia dan ion lainnya (CN-, F-, S-, Cl-, NO3-, NO2-, dll) dalam perairan di Lingkungan.
Metode ini dapat memberikan hasil yang akurat dan cepat, serta memiliki sensitivitas yang tinggi. Penentuan kadar ammonia dengan ISE memiliki keunggulan diantara metode titrasi dan spektrofotometri, ISE memiliki banyak keunggulan dibandingkan dengan teknik lainnya, antara lain:
- Mudah digunakan tanpa perlu penambahan reagen kimia.
- Proses analisis cepat tanpa distilasi.
- Limbah yang dihasilkan sangat minim.
- Rentang pengukuran konsentrasi yang luas. dari 0,03 – 1400 mg/L NH3N/L
- Lebih dari konsentrasi, ISE mampu mengukur aktivitas ion sehingga berguna dalam aplikasi biologis/medis
- Dapat mengukur aktivitas ion secara real-time, bermanfaat dalam aplikasi biologis/medis.
- Mampu mengukur ion bermuatan positif dan negatif.
PT Lichem Center Indonesia menyediakan teknologi Elektroda Selektif Ion yang sederhana dan terjangkau untuk mengukur pencemaran amonia dan ion lainnya (CN-, F-, S-, Cl-, NO3-, NO2-, dll) dalam perairan lingkungan.
Berinvestasi dengan Instrumen Elektroda Selektif Ion terbaik dari SI Analytics, Xylem Brands untuk memenuhi kebutuhan Anda di Laboratorium.
Hubungi kontak :
email : info@lichemindo.com