Metode titrasi – Sebagai analis kimia, kita semua tentunya sudah sangat familiar dengan penggunaan metode titrasi sebagai metode analisa untuk mengetahui kadar analit di dalam sampel. Titrasi seringkali disebut sebagai metode yang konvensional karena menggunakan peralatan gelas kaca yang sederhana dan mudah digunakan. Tapi tahukah kamu, meski metode ini sering disebut metode yang ‘kuno’ karena berusia hampir 200 tahun lamanya. Metode titrasi masih banyak digunakan di berbagai industri karena sangatlah sederhana, cepat dan mudah diaplikasikan.
Apalagi dengan perkembangan teknologi saat ini, metode analisa menggunakan titrasi dapat dilakukan dengan bantuan instrumentasi modern yang dapat menjadikan teknik analisa titrasi lebih cepat dan akurat.
Prinsip Metode Analisis Titrasi
Analisa secara titrimetri didasarkan pada pengukuran volume suatu zat yang tidak diketahui volumenya yang kemudian direaksikan dengan suatu larutan standar yang telah diketahui konsentrasinya hingga mencapai titik kesetaraan (stoikiometri). Titik akhir titrasi ditandai dengan perubahan warna (indikator visual) ataupun perubahan potensial zat (pH, MV, mA…). Titrimetri disebut juga sebagai metode absolut karena hasil analisa didapatkan langsung dari volume atau banyaknya titran yang digunakan untuk bereaksi dengan sampel.
Titrasi dapat digambarkan dengan reaksi sebagai berikut :
aA + tT → Produk
dimana :
A : Larutan standar yang telah diketahui konsentrasinya (titran)
T : Senyawa yang dititirasi (titrat)
a & t : jumlah mol dari A dan T
5 Alasan Mengapa Metode Titrasi Masih Digunakan di Berbagai Industri
Meski telah digunakan lebih dari 200 tahun lamanya setelah metode titrasi dipergunakan pertama kali Tahun 1729, penggunaan titrasi masih sangat relevan digunakan di berbagai industri.
Kebutuhan industri yang semakin meningkat, telah menjadikan metode analisa titrasi yang konvensional mampu dilakukan dengan bantuan instrumen titrator otomatis yang dikendalikan chip.
Berikut adalah 5 alasan mengapa titrasi masih relevan digunakan di berbagai industri
1.Penggunaan yang mudah dan sederhana
Titrimetri adalah metode analisa yang sangat sederhana, mudah dan cukup familiar digunakan. Sehingga sangatlah mudah dioperasikan oleh operator dengan background analis kimia tanpa memerlukan skill instrumentasi yang khusus.
2. Proses kalibrasi yang tidak rumit
Titrasi termasuk dalam anlisa metode absolut, dimana hasil analisis ditentukan secara
langsung melalui konsumsi zat titrasi (titran) dengan konsentrasi yang diketahui.
Kalibrasi yang rumit, seperti halnya dengan spektroskopi atau kromatografi tidak
diperlukan.
3. Range konsentrasi yang luas
Analisa dengan tirasi memiliki range konsentrasi yang luas. tidak hanya mampu mendeteksi analit untuk kadar yang besar tapi juga mampu dilakukan pada level konsentrasi rendah, dengan satuan konsentrasi ppm hingga %.
4. Kecepatan Analisa
Analisa dengan titrasi sangat cepat min 2-4 menit waktu yang dibutuhkan untuk titrasi normal.
Saat ini, metode analisa dengan titrasi dapat dilakukan dengan buret kaca sederhana atau titrator otomatis yang dikendalikan chip. Titrator otomatis lebih unggul dari segi akurasi dan kecepatan. Berikut adalah perbandingan antara titrator otomatis dan manual dapat di baca pada artikel
5. Teknik analisa dengan akurasi yang tinggi
Kebutuhan industri yang semakin meningkat, telah menjadikan metode analisa titrasi yang konvensional mampu dilakukan dengan bantuan instrumen titrator otomatis yang dikendalikan chip. Titrator otomatis lebih akurat dalam mendeteksi titik akhir titrasi dengan perubahaan potensialistrik dibandingkan titrator konvensional yang menggunakan indikator visual yang mana memiliki keterbatasan dalam menangkap perubahan warna.
Solusi Titrator Otomatis
Sebagai distributor resmi SI Analytics, Xylem Brand Jerman, Lichem Center Indonesia memberikan solusi Auto Titrator dan Produk Karl Fischer dari Lichem Center Indonesia berkualitas tinggi yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan analisa di laboratorium Anda.
Dengan metode otomatis, dosis zat titrasi yang tepat adalah fungsi inti dari titrator modern. Standar ISO 8655 menjelaskan persyaratan dan pengujian dosis yang tepat dan harus digunakan dalam interval waktu tertentu. Reaksi biasanya dipantau oleh sensor potensiometri, seperti penggunaan elektroda pH untuk mengukur titik akhir dari reaksi titrasi.
Konsultasikan Kebutuhan Auto Titrator Anda disini
email : info@lichemindo.com
WA : +628118207502
Untuk tips lainnya mengenai pH meter dan beragam aplikasi di Laboratorium, Chemist dapat membaca artikel blog lichem di bawah ini :
Tonton juga video mengenai pH Meter di Youtube Lichem Center Indonesia