Air merupakan reagen kimia yang sangat penting dalam berbagai pengujian di laboratorium. Kualitas air laboratorium harus terjaga agar terhindar dari kontaminan yang dapat memberikan hasil tidak akurat dan berpotensi merusak instrumen atau performance alat.
Air yang tampak jernih belum tentu bebas dari kontaminan, beberapa jenis kontaminan umumnya banyak ditemukan dalam air laboratorium seperti :
- Anorganik Terlarut : berupa Ion-ion seperti natrium, kalsium, dan klorida yang dapat mengganggu reaksi kimia.
- Mikroorganisme : terdiri dari bakteri, virus, dan jamur yang dapat mempengaruhi hasil analisis biologis.
- Partikel Tersuspensi : debu atau zat lain yang tidak larut dalam air.
- Koloid : partikel kecil yang sulit dipisahkan dari air.
- DNA dan Pirogen : dapat mempengaruhi eksperimen biologis dan biokimia.
- Bahan Organik Terlarut: senyawa karbon yang dapat mengganggu analisis kimia.
- Gas Terlarut: seperti oksigen dan karbon dioksida yang dapat menyebabkan ketidakstabilan dalam beberapa analisis.
Standar Kualitas Air untuk Laboratorium
Untuk memastikan kemurnian air, laboratorium harus mengacu pada standar kualitas air yang diakui secara internasional, seperti:
Berdasarkan standar ini, kualitas air laboratorium diklasifikasikan menjadi tiga tipe utama:
- Tipe I (Ultrapure/Reagent Grade): Digunakan untuk aplikasi kritis seperti HPLC, GC, ICP-MS, media kultur sel mamalia, dan reagen biologi molekuler.
- Tipe II (Pure/Analytical Grade): Digunakan untuk buffer, larutan pH, analisis klinis, dll.
- Tipe III (Pure/Laboratory Grade): Digunakan untuk pencucian glassware, rendaman pemanasan, dan pengisian autoklaf.
Untuk memperoleh air yang berkualitas sesuai dengan standar internasional diperlukan sistem pemurniaan air yang dapat mengolah air untuk keperluan pengujian di laboratorium sehingga mampu menghasilkan berbagai tipe air sesuai penggunaan di laboratorium.
Apa itu Water Purifier System?
Water Purifier System (WPS) adalah sistem pemurnian air yang dirancang untuk menghilangkan berbagai kontaminan seperti partikel tersuspensi, mikroorganisme, ion anorganik, bahan organik terlarut, dan gas terlarut dari air. Sistem ini sangat penting dalam laboratorium karena kualitas air yang digunakan dalam analisis dapat mempengaruhi keakuratan hasil pengujian.
Prinsip Kerja Water Purifier System (WPS)
Water Purifier System merupakan perangkat yang dirancang untuk membersihkan air dari berbagai kontaminan dengan kombinasi teknologi pemurnian canggih. Prinsip kerja utama sistem ini menggunakan Reverse Osmosis (RO), yang melibatkan beberapa tahapan:
- Pretreatment Cartridge: Menyaring kontaminan awal sebelum masuk ke proses utama.
- Reverse Osmosis: Menghilangkan hingga 99% kontaminan dari air umpan.
- Electrodeionization (EDI): Menjaga resistivitas air tetap tinggi dengan kadar Total Organic Carbon (TOC) rendah.
- UV Lamp & Ultrafiltrasi: Mengurangi kadar bakteri, TOC, dan pirogen dalam air.
Proses ini memungkinkan laboratorium mendapatkan air dengan tingkat kemurnian yang tinggi sesuai kebutuhan analisisnya.
Aplikasi Water Purifier System (WPS)
Sistem pemurnian air ini banyak digunakan di berbagai sektor laboratorium, seperti:
- Farmasi: Pembuatan obat dan uji klinis.
- Lingkungan: Analisis kualitas air dan pemantauan lingkungan.
- Makanan & Minuman: Pengujian bahan baku dan produk jadi.
- Penelitian Akademik: Eksperimen dalam bidang kimia, bioteknologi, dan forensik.
- Kosmetik & Klinik: Pengujian formulasi dan analisis klinis.
Cara Memilih Water Purifier yang Tepat
Untuk memilih sistem pemurnian air yang sesuai, pertimbangkan hal-hal berikut:
- Tingkat Kemurnian yang Dibutuhkan : Apakah untuk analisis kritis atau hanya untuk pencucian?
- Volume Air yang Dibutuhkan : Berapa liter per hari yang dibutuhkan?
- Lokasi Penggunaan : Di laboratorium mana sistem ini akan digunakan?
- Persyaratan Perawatan : Apakah ada tim yang bertanggung jawab untuk pemeliharaan?
Menjaga Kualitas Air dari Water Purifier
Untuk memastikan kualitas air tetap optimal, penting untuk memperhatikan:
1. Sumber Air
Pastikan air baku memiliki kualitas yang memadai.
2. Filter Air
Ganti filter secara berkala agar kinerja sistem tetap optimal.
3. Tekanan Air
Pastikan tekanan air sesuai dengan spesifikasi sistem untuk mencegah gangguan pada proses filtrasi.
Kesimpulan
Water Purifier System merupakan solusi penting dalam laboratorium untuk memastikan kualitas air tetap terjaga dan mendukung hasil analisa yang akurat. Dengan memahami jenis kontaminan, standar kualitas air, teknologi pemurnian, serta cara memilih dan merawat sistem ini, laboratorium dapat memastikan bahwa air yang digunakan selalu memenuhi standar yang dibutuhkan.
Jika Anda membutuhkan solusi water purifier system air laboratorium, PT Lichem Center Indonesia siap membantu dengan berbagai produk dan layanan berkualitas!