Apa yang Chemist pikirkan ketika mendengar kata Water Bath? Bagi Chemist yang sudah berpengalaman di laboratorium tentunya sudah tidak asing lagi dengan alat yang digunakan sebagai penangas air ini. Sekilas alat ini memiliki fungsi yang hampir mirip dengan hotplate dan bentuk menyerupai oven. Tetapi, meski keduanya sama-sama digunakan untuk memanaskan cairan, namun Water Bath memiliki fungsi dan prinsip kerja yang berbeda dengan hotplate, oven maupun alat pemanas lainnya. Lantas apa perbedaannya? Simak fungsi, prinsip dan bagian-bagian yang perlu Chemist ketahui mengenai water bath dalam artikel di bawah ini.
Apa itu Water bath? 
Water bath merupakan sebuah alat laboratorium berbentuk wadah yang digunakan untuk memanaskan cairan dengan merendamnya pada air yang sudah dipanaskan sebelumnya.
Alat ini dapat digambarkan sebagai wadah yang berisi air dengan kemampuan menjaga suhu air pada tingkat tertentu dalam jangka waktu tertentu.
Dengan menggunakan water bath, diharapkan dapat mengurangi jumlah penguapan cairan yang sedang dipanaskan.
Beberapa orang di Indonesia menyebut water bath dengan istilah penangas air.
Fungsi Water bath
Waterbath memiliki fungsi dalam menciptakan suhu konstan dari air, dengan rentang jangkauan suhu yang diberikan berada di kisaran 30-100o C.
Aplikasi penggunaan water bath :
- Memanaskan reagen
- Melakukan inkubasi sel kultur
- Melakukan proses peleburan substrat
Dengan demikian, alat ini dapat dimanfaatkan untuk melakukan reaksi kimi tertentu yang terjadi pada suhu tinggi.
Water bath lebih unggul dan dianggap lebih aman dalam memanaskan bahan kimia yang mudah terbakar, karena tidak menggunakan nyala api terbuka sehingga dapat mengurangi risiko kebakaran.
Prinsip Kerja Water bath
Energi listrik yang diperoleh akan diubah menjadi energi panas. Energi panas tersebut kemudian dialirkan ke air dalam bak sehingga dapat digunakan untuk memanaskan larutan utama. Setiap water bath memiliki sensor suhu yang berfungsi untuk memantau suhu air di dalam bak. Air dalam bak digunakan untuk memanaskan larutan atau keperluan lainnya.
Perbedaan Water Bath & Hotplate
Hot plate adalah kompor meja portabel kecil yang dilengkapi dengan satu atau lebih elemen pemanas. Alat ini sering digunakan di laboratorium untuk melakukan reaksi kimia, memanaskan sampel, dan berbagai kegiatan lainnya.
Hot plate bekerja berdasarkan prinsip mengubah energi listrik menjadi energi panas pada permukaannya yang terbuat dari bahan konduktor. Jadi, energi listrik yang mengalir ke hot plate akan diubah menjadi energi panas pada alas/lempeng hot plate. Hal ini yang menyebabkan hot plate menjadi panas.
Sedangkan waterbath seperti yang telah dijelaskan sebelumnya memperoleh energi panas dari listrik yang kemudian disalurkan ke air di dalam bak, sehingga uap panas yang dihasilkan digunakan untuk memanaskan larutan utama.
Bagian-Bagian Water Bath
Bagian Luar Water Bath
*Penting untuk diketahui bahwa setiap peralatan memiliki serial number dan informasi unit seperti kapasitas volume, tegangan dan lainnya yang berguna saat melakukan service atau pergantian sparepart dll.
-
Penutup Water Bath
-
Jog shuttle knob
Komponen ini digunakan untuk mengatur paramter yang terdapat di display, dan menjalankan program yang terdapat di display.
-
Safety knob
Safety knob berfungsi sebagai pengatur batas suhu agar penggunaan tetap aman dan terhindar dari overheat. Safety knob biasanya disetting 10-30oC dari suhu yang akan diaplikasikan, jika Chemist terbiasa menggunakannya pada suhu 30 maka safety knob dapat disetting pada suhu 50 atau 60oC
Baca juga Bagian-Bagian pH Meter dan Elektroda pH Sesuai Kebutuhan di Laboratorium
Bagian Dalam Water Bath
1.Elemen pemanas
Di dalam elemen pemanas terdapat sensor suhu dengan tipe Pt 100 (kode yang menunjukkan material berbahan platinum dengan resistensi 10 ohm)
2. Stainlees steel
Water bath berbahan stainless steel memiliki 2 ukuran yaitu, ukuran 11 L dan 22 L yang dapat dieseuaikan dengan jumlah sampel yang akan digunakan.
3. Port inlet & outlot circulation
Selang pada circulation bath dapat digunakan untuk menghubungkan penangas dengan peralatan lain, seperti bio reaktor, evaporator, dan sebagainya. Jika tidak digunakan, selang tersebut dapat ditutup pada bagian inlet dan outletnya dengan menyambungkan selang antara keduanya, sehingga air dapat bersirkulasi kembali di dalam water bath.
Bagaimana Memilh Water Bath yang Tepat?
Water bath memiliki berbagai bentuk dan jenis dengan berbagai macam merek yang berbeda. Beberapa di antaranya ada yang jenis digital maupun analog. Selain itu, terdapat juga water bath yang dilengkapi dengan satu bak maupun dua atau lebih bak (multichamber) yang akan dibahas pada artikel berikutnya.
Hal ini tentu membuat Chemist bertanya-tanya, jenis water bath mana yang paling sesuai untuk digunakan di laboratorium?
Jangan khawatir, Chemist dapat berkonsultasi mengenai kebutuhan water bath ataupun peralatan laboratorium lainnya melalui tautan berikut https://bit.ly/TanyaLichemindo
Baca Juga Tips dan Trik Titrasi : Memastikan Hasil Uji Akurat dan Presisi