PENDAHULUAN
Elektroda pH dan Perannya dalam Titrasi Asam-Basa

Elektroda pH merupakan sensor yang digunakan untuk menentukan tingkat keasaman atau kebasaan suatu sampel. Elektroda yang digunakan dalam pengukuran pH juga dapat diaplikasikan dalam titrasi, sehingga pemilihan elektroda yang tepat sangat penting. Artikel ini akan membahas berbagai jenis elektroda pH yang sesuai untuk titrasi asam-basa serta faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihannya.

Kriteria Pemilihan Elektroda pH untuk Titrasi Asam-Basa

Sebelum menentukan jenis elektroda yang cocok, ada beberapa faktor yang harus diperhatikan, seperti sifat sampel (akuatik atau non-akuatik), tingkat konduktivitas, viskositas, serta volume sampel yang digunakan dalam titrasi.

1. Titrasi dalam Larutan Akuatik Umum

Sebagian besar titrasi asam-basa dilakukan dalam larutan berair. Jika sampel memiliki konduktivitas lebih dari 20 µS/cm dan tidak terlalu kental, elektroda dengan diafragma platinum menjadi pilihan ideal. Diafragma platinum menawarkan aliran elektrolit yang stabil dan kemampuan membersihkan diri yang lebih baik dibandingkan diafragma keramik.

Selain itu, kompensasi suhu menjadi aspek penting jika pengukuran pH dilakukan sebelum titrasi atau untuk menentukan konsumsi reagen pada nilai pH tertentu. Untuk ini, elektroda dengan sensor suhu terintegrasi seperti ScienceLine A 162-2M-DIN-ID sangat direkomendasikan.

platindiaphragma n6 platindiaphragma02

Pertimbangan penting lainnya adalah apakah nilai pH yang diukur perlu dikoreksi menggunakan sensor suhu selama proses titrasi. Hal ini menjadi krusial jika pH harus diukur sebelum titrasi dimulai, atau jika titrasi dilakukan hingga mencapai nilai akhir yang spesifik, serta ketika volume konsumsi dalam mL harus ditentukan pada pH tertentu. Contohnya adalah pengukuran keasaman total (pH 8,3 dan 4,5) atau keasaman total dalam minuman (pH 8,2), sebagaimana ditunjukkan dalam ilustrasi berikut.

Untuk aplikasi ini, pengukuran suhu yang akurat selama titrasi sangat diperlukan. Hal ini dapat dicapai dengan menggunakan elektroda pH yang telah dilengkapi dengan sensor Pt 1000/NTC 30 kOhm atau, dalam beberapa kasus, dengan sensor suhu eksternal Pt 1000.

Kurva Titrasi Titik Akhir

 

Namun, jika hasilnya ditentukan dengan menghitung titik ekivalen (EQ) dari kurva titras, penentuan suhu yang tepat selama proses titrasi tidak diperlukan. Kurva titrasi sebagaimana pada gambar di bawah ini

titer derminasi kuat

Nilai pH selanjutnya dihitung berdasarkan suhu yang telah ditetapkan secara manual, misalnya pada 22 °C. Untuk elektroda pH yang dilengkapi dengan sensor suhu terintegrasi, kami menyarankan penggunaan ScienceLine A 162-2M-DIN-ID.

Keunggulan Elektroda pH ScienceLine A 162-2M-DIN-ID:

  • Dilengkapi diafragma platinum, memastikan stabilitas pengukuran yang lebih baik.
  • Memiliki kabel elektroda sepanjang 2 meter, sehingga kompatibel dengan pengganti sampel berukuran besar seperti TW 7450.
  • Dilengkapi fitur ID, memungkinkan transfer data elektroda secara nirkabel ke titrator TitroLine® 7000/7750/7800, serta terdokumentasi bersama hasil titrasi.
  • Dilengkapi wadah penyimpanan Z 453, untuk menjaga elektroda tetap dalam kondisi optimal.

Wadah penyimpanan Z453 SI Analytics

 

Elektroda pH digital yang setara untuk input pengukuran digital pada TL 7800 TitroLine® adalah ScienceLine A 162 IDS. Baik A 162-2M-DIN-ID maupun A 162 IDS dapat digunakan dalam aplikasi titrasi EQ.

Jika menggunakan elektroda pH tanpa sensor suhu terintegrasi, alternatif yang dapat dipilih adalah ScienceLine N 62 dengan kepala plug-in. Namun, elektroda ini memerlukan tambahan kabel koaksial seperti L 1 A atau L 2 A untuk dapat berfungsi dengan baik.

kabel elektroda koaksial seperti L 1 A, L 2 A kabel elektroda koaksial seperti L 1 A, L 2 A

 

Sebuah elektroda pH tanpa sensor suhu terintegrasi juga dapat dikombinasikan dengan termometer resistansi Pt 1000 seperti W 2180-Koax, W 5780 NN, atau W 5790 NN.

285119030 sia 2180 w koax 285105221 sia w 5780 nn 285105254 sia w5790nn

Keunggulan lainnya adalah respons penyesuaian suhu yang lebih cepat dibandingkan dengan sensor suhu eksternal. Selain itu, jika elektroda pH mengalami kerusakan, hanya elektroda tersebut yang perlu diganti, sementara sensor suhu jarang mengalami kerusakan. Untuk digunakan dengan W 2180 Koax, diperlukan kabel elektroda seperti L 1 NN atau L 2 NN.

2.Titrasi dalam Larutan Akuatik dengan Elektrolit Gel

Untuk aplikasi dengan perawatan minimal, elektroda dengan elektrolit gel seperti ScienceLine A 7780 dapat digunakan. Elektroda ini memiliki tiga diafragma keramik dan tablet garam yang menjaga pasokan elektrolit selama dua hingga tiga tahun, membuatnya sangat tahan lama.

285101260 sia a 7780 sia 285130275 a 162 din 600x580 2019

 

3.Titrasi dalam Larutan Akuatik dengan Konduktivitas Rendah atau Viskositas Tinggi

Sampel dengan konduktivitas di bawah 20 µS/cm atau dengan viskositas tinggi memerlukan elektroda pH dengan diafragma ground-joint, seperti ScienceLine N 64. Elektroda ini menawarkan aliran elektrolit lebih tinggi untuk stabilitas sinyal yang lebih baik dan pembersihan yang lebih mudah.

Elektroda pH dengan diafragma ground joint

 

4.Titrasi dalam Larutan Akuatik dengan Matriks Kompleks

Untuk sampel dengan kandungan protein atau sulfida yang dapat mengganggu sistem referensi elektroda, elektroda pH ScienceLine Plus direkomendasikan. Elektroda ini memiliki sistem referensi ganda dengan penghalang ion perak untuk memastikan keandalan pengukuran.

Baca juga Memilih Elektroda pH: Panduan Praktis dan Hal Penting yang Perlu Diperhatikan

5. Titrasi Elekroda pHasam-basa dalam larutan akuatik dengan volume sampel kecil

Jika sampel yang tersedia dalam jumlah terbatas, titrasi tetap dapat dilakukan menggunakan elektroda pH Mikro. Selain ScienceLine N 5900, elektroda pH ScienceLine Plus juga direkomendasikan. Beberapa pilihan yang tersedia meliputi SCPpH-MIC-AMF dengan kepala plug-in, serta dua varian dengan kabel tetap dan sensor suhu terintegrasi, yaitu SCPpHT-MIC-AMF-3M-DIN-N dan SCPpHT-MIC-AMF-3M-IDS.

sia 285101300 scpph a120 mf electrode   sia 285101335 scppht mic amf 3m din n electrode

 

6. Titrasi Elektroda pH asam-basa dalam larutan non-akuatik

Titrasi dalam pelarut non-akuatik adalah metode untuk menentukan konsentrasi asam atau basa dalam pelarut dengan kandungan lebih dari 70%. Elektroda dengan elektrolit berbasis air tidak dianjurkan, karena kalium klorida dapat mengendap di diafragma, menyebabkan penyumbatan, dan mengganggu proses pengukuran. Akibatnya, kurva titrasi menjadi tidak stabil, sehingga analisis hasil menjadi lebih sulit.

Titrasi asam-basa dalam pelarut non-akuatik umumnya dilakukan dalam bentuk titrasi mV, sehingga tidak memerlukan konversi dari mV ke pH. Untuk aplikasi titrasi non-akuatik yang lebih luas, elektroda ScienceLine N 6480 eth direkomendasikan.

Elektroda ini dilengkapi dengan diafragma ground-joint serta menggunakan elektrolit non-akuatik berbasis LiCl/etanol. Jika titrasi dilakukan dalam asam asetat glasial murni (100%) atau dalam campuran asam asetat glasial dengan pelarut lain, elektroda ScienceLine N 6480 eis dapat menjadi pilihan. Dalam hal ini, elektrolit yang digunakan adalah LiCl/asam asetat glasial. Namun, elektroda ini tidak disarankan untuk titrasi asam-basa non-akuatik lainnya karena kandungan asam asetatnya yang spesifik.

7. Titrasi Elektroa pH asam-basa dalam larutan non-akuatik untuk perubahan warna

Beberapa titrasi asam-basa dalam pelarut non-akuatik memerlukan perubahan warna sebagai indikator. Contohnya termasuk penentuan angka asam dalam bahan bakar penerbangan berdasarkan standar ASTM D3242 serta angka asam sesuai dengan ASTM D974. Selain itu, terdapat titrasi asam-basa yang mengacu pada standar Eur. Pharm dan USP, yang juga menggunakan indikator warna. Untuk aplikasi ini, kami merekomendasikan OptiLine 6, sensor digital yang dirancang khusus untuk titrasi fotometrik.

Pada blog selanjutnya, kami akan membahas lebih lanjut mengenai elektroda yang digunakan dalam titrasi redoks, pengendapan, dan kompleksometri.

optiline6 frei

 

Perdalam pemahaman Anda tentang titrasi dengan E-Book Titrasi yang lengkap dan mendalam.

Panduan ini menyajikan berbagai wawasan, termasuk:
Prinsip Dasar Titrasi
Metode Titrasi yang Beragam
Aplikasi Titrasi di Berbagai Bidang, dilengkapi dengan pengalaman laboratorium praktis yang dirancang oleh para ahli di bidangnya.

buku panduan titrasi

Download E-Book Titrasi

 

Apakah Ini Saatnya Laboratorium Anda Beralih Dari Buret Manual ke Titrasi Otomatis?

Tonton Webinarnya titrator manual vs titrator otomatis

Tonton Webinarnya Titrator manual vs Titrator otomatis

 

Ingin tahu lebih banyak?

Konsultasikan kebutuhan titrasi otomatis dan dosing titrator semi manual untuk pengukuran titrasi yang Presisi Cepat, Akurat dan Efisien pada link Tanya Lichem di Sini

 

Baca Juga Artikel Lainnya Mengenai Titrasi :

Berkenalan Lebih Dekat dengan Metode Titrasi
Ketahui Tingkat Asiditas dan Alkalinitas dalam Bahan Pangan
Keunggulan Titrasi Otomatis dibandingkan Titrasi Manual
7 Kesalahan dalam Pengukuran Titrasi Menggunakan Buret

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *